Ia bahkan menduga laporan ini dibuat untuk menutupi permasalahan internal di PT KBI sendiri.
"Jangan sampai ada penggelapan di internal perusahaan mereka, lalu mereka membuat laporan palsu agar tidak dianggap sebagai tindakan korupsi," tambahnya.
Yon juga menyoroti sikap pelapor yang sejak tahun 2023 tak kunjung memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan klarifikasi.
"Ini seperti kasus seseorang yang mengaku dipukul lalu melapor ke polisi, tetapi saat diminta visum, mereka menolak. Kalau begitu, bagaimana bisa dikatakan ada pemukulan? Dalam kasus ini, mereka tidak mau datang dan memberikan bukti, tapi terus menyebarkan berita yang tidak jelas," tegasnya.
Lebih lanjut, ia meminta pemegang saham PT KBI untuk menindak direksi yang terlibat jika memang ditemukan adanya dugaan penyimpangan di internal perusahaan."Saya masih menunggu niat baik dari mereka. Pelapor ini adalah direktur keuangan yang baru, yang mungkin tidak memahami sepenuhnya kerja sama yang telah terjadi sebelumnya," pungkasnya.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan di Polda Riau, sementara pihak terlapor meminta kejelasan dari pelapor terkait bukti-bukti yang mereka tuduhkan.(*)
Editor : Editor Riau