SINGGALANG RIAU - Petamina Hulu Rokan (PHR) menggelar Simulasi dan Latihan Gabungan untuk menghadapi kondisi darurat di fasilitas Migas PHR tepatnya di Dermaga 3 Pelabuhan Dumai, Rabu, (18/9/2024).
Latihan itu melibatkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Dumai, Polres Dumai, Polairud, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), SKK Migas, serta lintas fungsi PHR.
Digelarnya simulasi itu bertujuan memastikan kesiapsiagaan dan respon cepat dalam menghadapi berbagai ancaman, mulai dari kebakaran hingga tumpahan minyak dan potensi sabotase.
Manager HCT Operations PHR, Achmad Ubaydillah, menjelaskan PHR berkomitmen untuk selalu sigap menghadapi berbagai situasi darurat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam operasi di WK Rokan.
"Latihan gabungan ini adalah bagian dari upaya PHR berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk terus meningkatkan kemampuan respon dan koordinasi dalam menghadapi ancaman nyata,” katanya.
Dalam latihan ini, PHR juga melibatkan komunitas lokal seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia se Kota Dumai, serta BEM dan kelurahan setempat.Manager HCT Operation PHR WK RokanAhmad Ubaydillah, mengatakan WK Rokan memiliki prosedur tanggap darurat yang terus diperbarui, serta peralatan dan personel yang siap menangani situasi dengan tepat.
Latihan gabungan ini tidak hanya memenuhi ketentuan PP No. 31/2021 Pasal 212.2.a tentang ISPS Code, tetapi juga PM Perhubungan No. 58/2013 Pasal 9.2 tentang Penanggulangan Tumpahan Minyak di perairan.
Kepala KSOP Kelas I Dumai, Capt Diaz Saputra, dalam sambutannya turut mengapresiasi PHR atas pelaksanaan latihan ini.
"Fasilitas pelabuhan yang disandari kapal-kapal internasional wajib menerapkan ISPS Code. Latihan ini menguji kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam mengatasi ancaman, sebagai langkah antisipasi di bidang pengamanan pelabuhan,” ujarnya.
Editor : Editor Riau