SINGGALANG RIAU – Penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sagu-sagu Lukit Tahap V di Kabupaten Kepulauan Meranti terus berlanjut dan telah usai tahap pemeriksaan saksi-saksi.
Proyek senilai Rp26 miliar itu masih dalam tahap audit perhitungan kerugian keuangan negara, yang menjadi dasar bagi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau untuk menetapkan tersangka.
Proses penyidikan perkara ini telah dilakukan oleh tim Bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Riau sejak Oktober 2024.
Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejati Riau, Zikrullah mengatakan bahwa sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut.
"Sudah selesai semua pemeriksaan saksi-saksi, hampir 30 saksi telah diperiksa termasuk saksi ahli," ujar Zikrullah, Rabu (5/3/2025).
Zikrullah menjelaskan saksi-saksi tersebut terdiri dari pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Riau, termasuk tiga mantan Kepala BPTD Riau yang juga berperan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yaitu Avi Mukti Amin, Batara, dan Yugo Antoro.Selain itu, saksi dari Kementerian Perhubungan, pihak swasta, serta tiga ahli juga telah dimintai keterangan.
Hingga saat ini penyidik tengah menunggu hasil audit dari auditor eksternal. Selanjutnya Kejati Riau akan menggelar perkara untuk menetapkan tersangka.
"Tinggal menunggu hasil audit keluar, langsung penetapan tersangka," tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan korupsi ini berkaitan dengan proyek pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sagu-sagu Lukit Tahap V yang menggunakan anggaran tahun 2022-2023 di bawah BPTD Kelas II Riau.
Editor :
