Kementerian BUMN bersama BSI berkomitmen penuh mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas, untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam halal value chain global, sehingga Indonesia dengan memanfaatkan keunggulan muslim kedua terbesar mampu menjadi pusat industri halal dunia,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama BSI Hery Gunardi memaparkan BSI International Expo menjadi signature event sebagai wujud nyata dukungan BSI terhadap pengembangan Islamic Ecosystem terutama segmen UMKM secara menyeluruh di Tanah Air, sekaligus menjadi platform bagi UMKM untuk terlibat dan menjajaki pasar internasional.
Mengusung tema “Connecting You to Halal Lifestyle Ecosystem”, pameran ini digelar BSI selama 4 hari, hingga 23 Juni mendatang. Pameran ini menjadi expo internasional pertama, terbesar, dan terlengkap yang pernah dibuat oleh bank syariah di Indonesia.
Terdapat tiga acara utama di dalam event ini. Pertama, pameran dengan melibatkan 265 lebih tenant mitra-mitra terbaik dan UMKM yang sudah terkurasi, yang terbagi ke dalam 21 kategori, seperti Food & Beverage, Modest Fashion, Automotive, Travel, dan lain sebagainya. Kedua, seminar tentang ekonomi dan keuangan syariah yang melibatkan para pembicara internasional, para pemangku kepentingan, serta pakar dari industri. Ketiga, business matching dimana BSI mempertemukan para UMKM dengan potential buyers dari negara-negara sahabat, sehingga mereka dapat mengakses pasar global.
“Target pengunjung sekitar 5.000 per hari, dengan total 20.000 hingga 25.000 pengunjung selama 4 hari dan pencapaian transaksi hingga Rp1 triliun selama 4 hari. Kami berharap nantinya acara ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi halal lewat literasi, inklusi dan penetrasi ekonomi halal yang terjadi di BSI International Expo,” tutup Hery.
Mengenai Bank Syariah IndonesiaPT Bank Syariah Indonesia Tbk (“BSI”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.
Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, BSI memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
Sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS), pasca merger, BSI membukukan kinerja yang solid di mana posisi BSI saat ini sebagai The leading of medium size bank dan telah masuk di jajaran Top 10 Bank di Indonesia sekaligus sebagai satu-satunya bank syariah di 10 bank terbesar di Indonesia. Per Maret 2024, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp320 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 262 triliun, serta total pembiayaan Rp232 triliun.(***)
Editor : Mhd Ihsan