SINGGALANG RIAU - Seorang santri berinisial FA mengaku menjadi korban penganiayaan dari sejumlah kakak kelasnya disalahsatu pondok pesantren di Riau.
Kejadian itu viral dimedia sosial Instagram @Kabarpekanbaru yang diposting oleh orang tua korban yang diketahui bersekolah disalahsatu Ponpes di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban sempat alami trauma berat dan depresi dan beberapa hari diopname di rumah sakit dengan diagnosis memar otak.
Ibu korban, Shinta Offianti menyebut kejadian perundungan ini telah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau pada 5 Agustus 2024.
Polda Riau sudah melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi dan terduga pelaku.
Shinta menceritakan, penganiayaan di pondok pesantren ini terjadi pada 31 Juli 2024. Anaknya yang duduk di kelas 2 madrasah tsaniwiyah sebelum kejadian bermain tirai jendela dalam kelas.Korban dianiaya kakak kelasnya yang melintas di depan kelas dengan alasan tidak senang terhadap korban.
Awalnya, korban yang ketakutan sempat lari namun selanjutnya didatangi sekitar 10 orang kakak kelasnya.
Dimulai perlakuan kasar oleh terduga pelaku berinisial R menendang korban dan A memukul kepala korban hingga korban jatuh ke lantai.
"Di situlah kepala anak saya diinjak-injak hingga saat ini masih depresi serta trauma hingga terganggu kejiwaannya karena berhalusinasi ingin menyakiti diri sendiri," ujar ibu korban.
Editor : Mhd Ihsan