PIN Polio Diperpanjang hingga 23 Oktober 2024, Capaian Masih di Bawah Target

×

PIN Polio Diperpanjang hingga 23 Oktober 2024, Capaian Masih di Bawah Target

Bagikan berita
PIN Polio Diperpanjang hingga 23 Oktober 2024, Capaian Masih di Bawah Target
PIN Polio Diperpanjang hingga 23 Oktober 2024, Capaian Masih di Bawah Target

SINGGALANG RIAU - Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan resmi memperpanjang pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio hingga 23 Oktober 2024. Langkah ini diambil setelah capaian program imunisasi masih belum memenuhi target hingga batas akhir perpanjangan pada 23 September lalu.

Secara nasional, capaian PIN Polio untuk dosis pertama tercatat di angka 89,6 persen, sementara dosis kedua mencapai 82,6 persen. Kedua angka ini masih berada di bawah target yang ditetapkan. Cakupan yang rendah dikhawatirkan akan meningkatkan risiko munculnya kasus baru polio, yang hanya dapat dicegah dengan imunisasi yang luas dan merata.

“Pelaksanaan PIN Polio akan diperpanjang hingga 23 Oktober 2024. Kami telah menerima surat edaran dari Kementerian Kesehatan terkait hal ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg Sri Sadono Mulyanto, melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dewi Touw, Kamis (26/9/2024).

Surat edaran dari Kementerian Kesehatan juga menegaskan pentingnya mempermudah akses imunisasi dengan menyediakan pos-pos PIN yang dekat dengan pemukiman masyarakat. Selain itu, akan dilakukan sweeping atau pendataan dari rumah ke rumah untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi, tanpa memperhatikan interval vaksin sebelumnya guna meminimalkan kesempatan terlewatkan (missed opportunity).

“Kami juga akan memperkuat supervisi untuk memastikan bahwa anak-anak di wilayah dengan risiko tinggi telah mendapatkan imunisasi yang lengkap,” lanjut Dewi.

Selain itu, kabupaten/kota yang telah melaporkan pencapaian target imunisasi harus melakukan rekonsiliasi data dan mengoptimalkan Rapid Convenience Assessment (RCA). Setidaknya 30 persen puskesmas di setiap kabupaten/kota wajib melaksanakan RCA di minimal dua desa atau kelurahan.

“Provinsi dan kabupaten/kota juga harus melakukan desk validasi terhadap cakupan vaksin dan logistik bersama puskesmas, guna memastikan data yang akurat. Untuk daerah yang belum mencapai target, penting dilakukan advokasi kepada pimpinan daerah, serta meningkatkan promosi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi polio,” tambah Dewi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sasaran PIN Polio di Riau adalah 957.075 anak. Hingga 18 September 2024, capaian untuk dosis pertama di provinsi ini telah mencapai 86,1 persen (824.181 anak), sementara dosis kedua berada di angka 79,9 persen (764.257 anak). Secara keseluruhan, 1.588.438 anak di Riau telah menerima imunisasi Polio.

Namun, masih ada beberapa daerah dengan capaian rendah, seperti Kota Pekanbaru, di mana cakupan dosis pertama hanya mencapai 58,4 persen, dan dosis kedua lebih rendah lagi di angka 38,4 persen. Pemerintah setempat diharapkan dapat melakukan upaya percepatan untuk meningkatkan cakupan imunisasi, khususnya di wilayah-wilayah dengan angka yang rendah.

Dengan diperpanjangnya pelaksanaan PIN Polio ini, diharapkan seluruh pihak, termasuk masyarakat, dapat bekerja sama dalam menyukseskan program ini. Hal ini demi mencegah munculnya kembali kasus-kasus polio dan melindungi generasi mendatang dari penyakit tersebut.(*)

Editor : R. Zikri
Sumber : Media Center Riau
Bagikan

Berita Terkait
Terkini