Karya batik mereka telah menembus pasar dan mendapat apresiasi tinggi. Liza bersyukur atas pencapaian ini.
“Kami sering mendapat pesanan dari PHR. Selain memberikan pelatihan, PHR juga memberikan peluang bagi kami. Pertengahan Oktober ini kami menyiapkan 54 helai batik,” ujarnya.
Lebihlanjut, Manager CSR PHR WK Rokan, Pandjie Galih Anoraga, menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi anak-anak berkebutuhan khusus di Kampar.
“Kami sangat bangga. Batik ini tidak hanya menunjukkan potensi mereka, tetapi juga membawa kebanggaan bagi masyarakat Kampar,” ucap Pandjie.
Ia menegaskan bahwa PHR tidak hanya fokus pada operasi yang unggul, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal.Rumah Batik ABK Mandiri menjadi bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak berkebutuhan khusus mampu berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
"Ini adalah kisah tentang tekad, kreativitas, dan peluang yang membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka," pungkasnya.
Editor :