SINGGALANG RIAU – Insiden penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor memberikan luka pahit dan menelan korban yang merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI)
Salah satunya Basri, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau tewas dalam insiden tersebut sedangkan empat teman pekerja migrannya alami luka serius dan tengah mendapatkan perawatan.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, mengonfirmasi dari kantor BP3MI Riau bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden ini.
"Kami mendapat kabar tentang penembakan terhadap lima WNI yang masuk secara ilegal. Satu orang meninggal dunia, sementara empat lainnya sedang mendapatkan perawatan medis. Kami masih menunggu informasi lebih rinci mengenai identitas korban," ujar Fanny, Selasa (28/1/2025).
Fanny juga menambahkan bahwa jenazah Basri akan segera dipulangkan ke tanah air setelah proses autopsi selesai, yang diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga hari.
"Dua korban berasal dari Riau, satu dari Rokan Hulu dan satu lagi dari Pulau Rupat, Bengkalis," tambahnya.Insiden tersebut terjadi saat kelima korban, yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, melintasi Perairan Tanjung Rhu.
APMM diduga menembak mereka saat berusaha mengamankan perahu yang digunakan untuk masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia.
BP3MI menegaskan bahwa mereka akan mengusut tuntas kejadian ini dan meminta transparansi dari pihak berwenang Malaysia terkait kronologi peristiwa tersebut.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mengusut tindakan yang terjadi," tegas Fanny.
Editor : Editor Riau