SINGGALANG RIAU - Sepanjang tahun 2024, Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau dan jajaran menangkapdan menetapkan 3.302 tersangka yang terlibat dalam jaringan narkoba, mulai dari pengedar kecil hingga sindikat internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Muhammad Iqbal, saat Rilis Akhir Tahun 2024 yang digelar di Hotel Grand Elite pada Selasa (31/12/2024).
“Sebanyak 3.302 tersangka itu hasil operasi pemberantasan narkoba yang dilakukan mulai Januari hingga Desember 2024, dengan barang bukti sebanyak 509,58 kilogram sabu, 171.701 butir pil ekstasi, 37,75 kilogram ganja, dan 7.261 butir Happy Five (H5),” ujarnya.
Seluruh barang bukti tersebut telah dimusnahkan secara periodik dengan disaksikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat Riau.
"Ini merupakan bukti nyata keseriusan Polda Riau dalam memerangi narkotika dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Riau, serta telah menyelamatkan jutaan generasi muda di Provinsi Riau," ungkap Irjen Iqbal.
Salah satu keberhasilan signifikan dalam operasi pemberantasan narkoba ini adalah pengungkapan sindikat internasional yang beroperasi di wilayah perairan Riau, yang dalam beberapa bulan terakhir memasok narkotika dari negara Malaysia.“Operasi ini merupakan bukti keseriusan kami untuk memberantas peredaran narkoba, baik dari jaringan lokal maupun internasional. Semua pihak yang terlibat akan kami usut hingga ke akar-akarnya,” tambah Kapolda.
Kapolda juga berharap agar upaya ini terus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga peredaran narkoba dapat dihentikan sepenuhnya.
Lebih lanjut, Kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menindak pelaku kejahatan, tetapi juga berkomitmen untuk mengubah kampung-kampung yang dikenal sebagai sarang narkoba.
“Riau harus menjadi wilayah yang bersih dari narkoba. Dengan sinergi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat, saya yakin kita bisa mewujudkannya,” pungkasnya.(*)
Editor : Editor Riau
