Diskusi Buku Mega Merger In The Pandemic Era: Catatan Sejarah, Referensi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia

×

Diskusi Buku Mega Merger In The Pandemic Era: Catatan Sejarah, Referensi Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia

Bagikan berita
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah) didampingi Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho (kanan) dan Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo (kiri) saat acara  Diskusi Buku "Mega Merger In The Pandemic Era.(ist)
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah) didampingi Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho (kanan) dan Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo (kiri) saat acara Diskusi Buku "Mega Merger In The Pandemic Era.(ist)

Penulis buku Mega Merger in The Pandemic Era, Hery Gunardi yang juga Direktur Utama BSI,mengatakan bahwa Bank Syariah Indonesia merupakan salah satu bentuk nyata dari aspirasipemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Untuk mengabadikan proses merger menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, saya menyusun milestone tersebut dalam buku Mega Merger ini. Kami berharap buku ini dapat menjadi referensi bagi industri dalam rangka memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Banjaran Surya Indrastomo , Chief Economist BSI, sebagai pemandu diskusimengatakan aspirasi pemerintah yang besar terhadap BSI sebagai Top 10 Islamic Bank di dunia,mendorong perseroan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM yang dimaksud bukan hanya terkait perbankan, namun termasuk di dalamnya aspek syariah sebagai fondasi utama.

Menurutnya, merger mendorong permodalan yang semakin besar, infrastruktur dan teknologi yangkian mumpuni. Ketika hal itu dibarengi dengan kualitas SDM) yang unggul dan terdepan, dayajangkau BSI semakin luas.

“Dengan demikian diharapkan ekonomi syariah bukan sekadar alternatifbagi penguatan ekonomi nasional. Namun bisa menjadi salah satu fondasi utama perekonomianbangsa dan umat. InsyaAllah ini bisa diwujudkan di bawah Pak Hery dan dilanjutkan oleh penerusnyakelak,” katanya.

Banjaran menilai keberhasilan merger dan transformasi BSI berkat nilai dan iklim positif yang dibangun SDM-nya. Hal ini menandakan SDM di BSI mampu berorganisasi secara maju dan modern.

Terkait apresiasi dari para tokoh tersebut, Hery Gunardi merasa bersyukur. Dia mengakui bahwa sesuai aspirasi yang ada, kehadiran BSI harus bisa menjadi bank syariah yang modern, universal dan inklusif.

BSI pun harus mampu menjangkau lebih banyak masyarakat di Tanah Air, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani dan memiliki akses terhadap perbankan.

BSI harus melakukan transformasi, termasuk teknologi dan digital, serta menjadi bank syariah yangmampu bersaing dan kompetitif, sehingga BSI memenuhi segala kebutuhan berbagai segmenkonsumen dari segi bisnis apapun.

“Untuk meraih hal tersebut, saya sebagai pemimpin memiliki kewajiban untuk mendorong segenap insan di BSI untuk menjadi talenta-talenta terbaik di bidangnya, serta memiliki kepercayaan dan dayasaing yang tinggi. Dengan kemampuan yang unggul dan kepercayaan diri yang tinggi, segenap insan BSI akan mampu memberikan pelayanan terbaiknya kepada segenap nasabah dan masyarakat di Tanah Air,” pungkas Hery.(**)

Editor : rahmat
Bagikan

Berita Terkait
Terkini