SINGGALANG RIAU - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diminta untuk memperketat pengawasan guna menghindari terjadinya penyalahgunaan yang bisa memicu kelangkaan BBM.
Hal itu diingatkan tim Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau saat melakukan pengecekan langsung ke sejumlah SPBU di Kota Pekanbaru, Selasa,(8/10/2024).
"Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pilkada Serentak 2024," kata Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau, Kompol Nasrudin.
Kompol Nasrudin juga menjelaskan bahwa pengawasan itu merupakan tindak lanjut dari Surat Perintah Tugas Nomor: Sp-Gas/1063/X/2024/Ditreskrimsus.
"Kami fokus pada pengawasan penjualan BBM bersubsidi dan non-subsidi untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atau penimbunan yang dapat mengganggu ketersediaan BBM bagi masyarakat," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas mengumpulkan data terkait volume penjualan harian BBM dari setiap SPBU yang diperiksa.
Sebagai contoh, SPBU di Jalan Imam Munandar tercatat menjual rata-rata 24.000 liter Pertalite per hari, sementara SPBU di Jalan Soekarno Hatta depan Transmart mencatat penjualan sekitar 8.000 liter Pertalite per hari.Selain memeriksa volume penjualan, polisi juga berkoordinasi dengan pengelola SPBU untuk memastikan bahwa distribusi BBM berjalan sesuai ketentuan.
Kompol Nasrudin menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara berkala di seluruh wilayah hukum Polda Riau.
"Kami berharap pengawasan yang kami lakukan dapat memastikan ketersediaan BBM tetap stabil, sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap ketertiban masyarakat," pungkasnya.(*)
Editor : R. Zikri
