AI yang dirancang untuk mempermudah aktivitas pengguna
Menanggapi tantangan dalam penggunaan AI, Sameer Samat, President of Android Ecosystem, Google, menjelaskan bahwa teknologi AI harus sesuai dengan kehidupan sehari-hari pengguna agar dapat benar-benar memberi manfaat. “AI harus menjadi alat yang memudahkan, bukan sebagai tujuan itu sendiri.
Dengan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami, tanpa memerlukan frasa kaku. Dengan Galaxy S25, Samsung membawa AI lebih dekat kepada pengguna, memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dalam mendukung aktivitas sehari-hari mereka,” ujar Sameer Samat.
Samsung berkomitmen untuk mengatasi batasan-batasan tersebut, salah satunya dengan memperluas akses terhadap AI mobile. Tahun lalu, Samsung memperkenalkan Galaxy AI melalui S24 yang menggabungkan AI berbasis perangkat (on-device AI) dan berbasis cloud (on-cloud AI). On-device AI memungkinkan pengguna mengakses teknologi AI tanpa bergantung pada koneksi internet. Pada Galaxy S24, terdapat enam AI berbasis perangkat, sementara pada Galaxy S25, jumlahnya berkembang menjadi sembilan.
Dengan pengembangan AI yang semakin canggih, Galaxy S25 memperkenalkan kemampuan berinteraksi dengan asisten AI yang semakin personal dan responsif. Kolaborasi mendalam antara Samsung dan Qualcomm dalam menyesuaikan prosesor untuk perangkat ini memastikan bahwa setiap interaksi terasa mulus dan intuitif, membuka potensi baru bagi pengguna untuk memanfaatkan teknologi AI dengan cara yang lebih alami dan efisien.
“Galaxy S25 merupakan kemajuan signifikan, memungkinkan interaksi dengan asisten AI yang lebih personal dan inovatif. Teknologi AI ini tidak hanya memberikan pengalaman seperti berbicara dengan seseorang, tetapi juga dapat memahami lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan konten yang ditangkap oleh kamera. Kolaborasi erat kami dengan Samsung untuk menyesuaikan prosesor membuat kemampuan baru ini terasa mulus, sesuatu yang sangat kami nantikan,” ujar Christopher Patrick, Senior Vice President & General Manager of Mobile Handset, Voice & Music, and Wearables, Qualcomm Technologies, Inc.
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi AI, Samsung terus berupaya menghadirkan inovasi yang mempermudah interaksi pengguna dengan perangkat mereka. Banyak pihak menyambut perubahan ini dengan antusiasme, meskipun perjalanan teknologi ini tak selalu mulus dan sesuai ekspektasi. Bob O’Donnell dari TECHnalysis menyoroti bahwa meskipun AI semakin mendominasi, pengalaman pengguna selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka.“Walaupun perubahan dalam cara kita menggunakan perangkat seluler sangat menarik, kenyataannya, perkembangan yang terjadi sejauh ini belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Namun, apa yang saya lihat pada Galaxy S25 merupakan langkah signifikan menuju jenis dukungan AI yang saya harapkan selama ini,” ujar Bob O’Donnell.
Jay Kim menambahkan, AI mobile punya nilai tambah yang sangat berarti dalam meningkatkan user experience. Maka dari itu, Samsung telah mengevaluasi pengalaman konsumen selama ini agar AI mobile bisa dengan mudah diakses kapan saja agar dapat mentransformasi user experience secara inovatif dan memberikan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Di Galaxy S25, cara mengakses Gemini dengan menekan lama tombol samping adalah ide yang sangat tepat. Walau teknologi AI yang mendasari tindakan ini cukup kompleks, pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah. Kuncinya adalah membuatnya sederhana dan intuitif, mendorong penggunaan berulang sehingga kemampuan ini menjadi bagian alami dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Jay Kim.
Editor :![Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau](https://www.rumpuntekno.com/assets/mitra/10/2025/01/foto-banner-komisi-pemilihan-umum-provinsi-riau--170125074306.webp)